Hortikultura merupakan subsektor pertanian yang memiliki peranan penting
dalam perekonomian Indonesia. Dari beragamnya komoditas subsektor hortikultura, komoditas yang menjadi potensi di
subsektor hortikultura yaitu aneka cabai dan bawang yang termasuk bahan pokok sehingga ketersediaan
pasokan dan harganya
harus dikendalikan.
Ketersediaan
data akurat dan terkini pada subsektor hortikultura, khusunya bawang dan
cabai mutlak diperlukan
sebagai acuan bagi pemerintah maupun stakeholder
terkait dalam merencanakan dan merumuskan kebijakan, baik untuk kepentingan
internal maupun untuk pembangunan nasional, misalnya pengendalian inflasi.
Di tahun 2019 BPS melakukan Survei Hortikultura
Potensi (SHOPI) yang mencakup empat komoditas, yaitu bawang merah, bawang
putih, cabai besar, dan cabai rawit. Survei tersebut merupakan penyempurnaan
dari kegiatan yang telah dilakukan selama 4 tahun dari tahun 2015-2019,
termasuk di dalamnya terdapat pelakasanaan ubinan bawang merah untuk mengukur
secara langsung produkstivitas bawang merah. Sebelum dilakukan pendataan
terlebih dahulu dilakukan listing untuk menjaring petani budidaya bawang dan
cabai. Hasil dari listing ini sebagai dasar untuk penentuan calon responden
pendataan SHOPI triwulan II, triwulan III, dan ubinan. Pelaksanaan SHOPI
berlangsung Juli-September 2019.
SHOPI
juga berbeda dengan survei-survei BPS pada umunya. Pengumpulan data SHOPI
dilakukan dengan metode CAPI (Computer Assisted Personal
Interviewing), bermula dari
listing, pencacahan, hingga pemeriksaan semuanya berbasis komputer. Dari hasil survei ini dimaksudkan untuk mendapatkan data
produktivitas, produksi, dan
karakteristik budidaya komoditas bawang dan cabai secara cepat, tepat, dan
akurat. Guna mencapai tujuan tersebut, pengawasan SHOPI2019 Kabupaten Brebes
dilakukan secara komprehensif, mulai dari tingkat pengawas lapangan sampai
unsur pimpinan (seperti dalam gambar). (Adiba/Sie. Produksi)
