18 Desember 2020 | Kegiatan Statistik
Hari Ibu
ditetapkan oleh Presiden Soekarno melalui Dekrit Presiden Nomor 316 tahun 1959
yang menetapkan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu. Hal ini karena pada
tanggal tersebut pertama kalinya diselenggarakan Kongres Perempuan Indonesia
yang dilangsungkan di Yogyakarta tahun 1928. Peristiwa ini dikenang sebagai
awal mula perjuangan kaum perempuan di Indonesia.
Hari Ibu
sendiri diidentikkan dengan kebangkitan kaum perempuan. Pada dewasa ini,
istilah kesetaraan antara kaum laki-laki dan kaum perempuan disebut gender. Istilah
Gender digunakan untuk menjelaskan perbedaan peran perempuan dan laki-laki yang
bersifat bawaan sebagai ciptaan Tuhan. Gender adalah pembedaan peran,
kedudukan, tanggung jawab, dan pembagian kerja antara laki-laki dan perempuan
yang ditetapkan oleh masyarakat berdasarkan sifat perempuan dan laki-laki yang
dianggap pantas menurut norma, adat istiadat, kepercayaan atau kebiasaan
masyarakat. Gender tidak sama dengan kodrat. Kodrat adalah sesuatu yang
ditetapkan oleh Tuhan YME, sehingga manusia tidak mampu untuk merubah atau
menolak. Sementara itu, kodrat bersifat universal, misalnya menstruasi, hamil,
melahirkan dan menyusui adalah kodrat bagi perempuan.
Setelah
kita tahu tentang istilah gender, apa sajakah indikator tentang gender yang
dihasilkan oleh data BPS? Ada 2 (dua) indikator tentang gender yang dihasilkan
dari data BPS, yaitu Indeks Pembangunan Gender (IPG) dan Indeks Pemberdayaan
Gender (IDG).
Indeks
Pembangunan Gender (IPG)
Digunakan
untuk mengukur pencapaian dimensi dan variabel yang sama seperti IPM, tetapi
mengungkapkan perbandingan pencapaian laki-laki dan perempuan. Metodologi
penghitungan IPG mengacu pada metodologi baru yang digunakan oleh UNDP tahun
2010 dengan menggunakan 3 (tiga) dimensi yaitu dimensi umur panjang dan sehat,
dimensi pengetahuan dan dimensi kehidupan yang layak. Dimana dimensi umur
panjang dan sehat diukur dari angka harapan hidup pada saat lahir antara bayi laki-laki
dan bayi perempuan. Sedangka dimensi pengetahuan diukur dengan harapan lama
sekolah dan rata-rata lamanya sekolah. Kemudian dimensi kehidupan yang layak
diukur dengan perkiraan pendapatan antara laki-laki dan perempuan.
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)
Indikator ini
menunjukkan apakah perempuan dapat memainkan peranan aktif dalam kehidupan
ekonomi dan politik. IDG menunjukkan apakah wanita dapat secara aktif berperan
serta dalam kehidupan ekonomi dan politik. IDG menitikberatkan pada partisipasi, dengan
cara mengukur ketimpangan gender di bidang ekonomi, partisipasi politik, dan
pengambilan keputusan. Metode penghitungan IDG masih mengacu pada metodologi
lama dimana Indeks Ketidaksetaraan Gender (IKG) dapat dihitung dengan cermat.
(Ningrum/Sosial3329)
Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik Kabupaten Brebes(Statistics of Brebes Regency)Jl. MT Haryono No. 74
Brebes - Jawa Tengah
Indonesia
52212
Telp : (0283) 671168 Fax : (0283) 671168 Email : bps3329@bps.go.id
Tentang Kami