Tantangan Pengumpul Data Pertanian di Garis Terdepan

Kabupaten Brebes merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang strategis, karena disamping sebagai pintu gerbang dari Jawa Barat, Kabupaten Brebes juga sebagai daerah yang mempunyai potensi pertanian cukup besar. Sektor pertanian merupakan salah satu penyumbang terbesar PDRB Kabupaten Brebes yaitu sebesar 35,63 persen pada tahun 2019. Karena itulah sektor pertanian perlu mendapat perhatian khusus karena menyangkut hajat hidup orang banyak.

Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai salah satu penghasil data pertanian, melakukan pendataan di sektor pertanian pada setiap tahunnya melalui kegiatan survei ubinan. Survei ubinan dilaksanakan tiga kali dalam satu tahun yaitu pada sub round I (Januari-April), sub round II (Mei-Agustus) dan subround III (September-Desember). Survei ubinan bertujuan untuk mendapatkan data produktivitas pangan (padi maupun palawija).

Survei ubinan saat ini telah mengalami perkembangan metodologi, di mana saat ini berpedoman pada metode Kerangka Sampel Area (KSA). Di Kabupaten Brebes, dengan potensi pertanian yang cukup besar pada setiap tahunnya mempunyai target ubinan yang cukup banyak. Sehingga setiap petugas ubinan mempunyai tantangan dan beban yang cukup berat. Seperti yang dilakukan oleh salah satu petugas ubinan di Kabupaten Brebes, tiap menjelang perkiraan waktu panen harus selalu memonitor target ubinan. Target harus terus dikejar yang pada akhirnya di ujung Desember 2020 pun harus tetap melaksanakan ubinan. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi nonrespon sehingga setiap target ubinan terpenuhi untuk keterwakilan sampel agar menghasilkan data yang lebih akurat.

Data hasil ubinan (Produksi) akan digunakan sebagai angka ramalan untuk menentukan besarnya  produktivitas tanaman pangan (padi dan palawija) di suatu wilayah. Semoga kegiatan ubinan ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar, demi Data yang Terpercaya untuk Semua. (Daryanto_030)