Setiap bulannya
BPS Kabupaten Brebes melaksanakan Survei Harga Konsumen Perdesaan atau
disingkat HKD. Kuesioner Survei HKD yang digunakan ada tiga jenis, yaitu HKD 1
meliputi kelompok makanan, HKD 2.1 meliputi kelompok non makanan (bahan
bangunan, jasa dan transportasi) dan HKD 2.2 meliputi kelompok non makanan (aneka
perlengkapan rumah tangga dan lainnya).
Pengumpulan data
dilakukan pada tanggal 10 s.d 14 setiap bulan dengan metode wawancara langsung
kepada responden (pedagang atau penyedia jasa). Di masa pandemi Covid-19
sekarang ini, metode wawancara langsung
menjadi cukup terbatas dan terkendala. Namun demikian, sebagai upaya memutus
mata rantai Covid-19 petugas selalu mematuhi protokol
kesehatan saat mengunjungi responden dengan menerapkan 3M, yaitu mencuci tangan
dengan sabun/handsanitizer, memakai
masker dan jaga jarak aman dengan responden.
Tujuan pengumpulan data harga
melalui Survei HKD antara lain : 1. Memperoleh data harga konsumen perdesaan
yang akurat, lengkap dan kontinyu. 2. Memperoleh data indeks harga/inflasi
perdesaan. 3. Memperoleh data Nilai Tukar Petani (NTP) subsektor tanaman
pangan, hortikultura, tanaman perkebunan rakyat, peternakan, dan perikanan.
Salah satu
Kecamatan yang menjadi sampel pencacahan survei HKD adalah Kecamatan Kersana.
Kecamatan Kersana terletak di wilayah barat,
jalur tengah Brebes yang cukup strategis karena sebagai daerah penghubung ke
wilayah Brebes bagian selatan melalui Banjarharjo, serta akses menuju Ciledug Jawa Barat. Kegiatan survei
HKD di Kecamatan Kersana dilaksanakan oleh Koordinator Statistik Kecamatan
(KSK) Kersana di Pasar Kersana dan di toko-toko sekitar Pasar Kersana.
Setiap petugas Survey HKD diharapkan
mampu melakukan pengumpulan data sesuai SOP yang telah ditentukan. Karena data
HKD merupakan salah satu komponen pendukung dalam penghitungan NTP yang menjadi
indikator proxy kesejahteraan petani
Indonesia. (Disa/KSK Kersana)
