Selasa, 27 April
lalu Kepala BPS Brebes, Prita Rextiana
bersama dengan Koordinator Fungsi Statistik Sosial melakukan anjangsana ke OPD
Dinpermandes dengan agenda meningkatkan kerjasama terkait upaya ‘Hadir’ nya BPS
sebagai Pembina Statistik Sektoral dalam Satu Data Indoesia (SDI). Kehadiran
Kepala BPS disambut hangat Kepala Bidang Pemberdayaan Ekonomi Mayarakat.
Mengawali
perbincangan hangat, Prita Rextiana menanyakan terkait kegiatan di desa yang
sedang hangat yaitu pendataan SDG’s Desa.
”Kami mendapat informasi adanya kegiatan SDGs Desa, sebagai langkah dalam
mensinergikan fungsi BPS sebagai pembina Statistik Sektoral, BPS perlu untuk
mengetahui secara lebih detail terkait metodologi, cakupan dan hal lain yang
terkait SDGs Desa dan kira-kira BPS bisa ikut berperan apa di dalamnya”. Kepala
Bidang Pemberdayaan Ekonomi Mayarakat, Sariah, menjelaskan secara detail
terkait proses bisnis SDGs Desa dan menjelaskan kedudukan Dinpermandes sebagai
pihak pemantau/penanggung jawab di tingkat Kabupaten Brebes, meskipun juga
dijelaskan bahwa secara teknis SDGs Desa menjadi wewenang penuh dari program
Kemendes malalui kepanjangan tangan Tenaga Pendamping Desa.
Di sela-sela
diskusi, pihak Dinpermandes meminta dukungan BPS agar ikut serta menjadi bagian
dari Tim pendamping desa miskin yang menjadi tanggungjawab tiap OPD di
Kabupaten Brebes. BPS Brebes menyanggupi untuk menjadi bagian tim pendamping
Desa Miskin tetapi dalam kapasitas sesuai dengan Tupoksi BPS yaitu terkait data
dan pendampingannya, serta meminta agar berlaku secara umum bagi seluruh OPD Pendamping
Desa Miskin sehingga diharapkan adanya kesamaan persepsi terkait Data
Kemiskinan dan metodologinya.
Menyambung apa
yang disampaikan bu Sariah, pada hari yang sama BPS Brebes juga mengundang Pak
Imron (Koordinator Pendamping Desa) dan Pak Seno (PIC Pendataan SDGs Desa
Kabupaten Brebes). Kedua penanggung jawab pendataan SDGs Desa tersebut
menjelaskan secara lebih detail teknis pendataan SDGs Desa sampai kepada output dan outcome yang diharapkan akan dihasilkan. Dari hasil diskusi
terdapat kesepahaman adanya upaya saling mendukung terciptanya data desa yang
semakin baik. Imron sangat berharap agar BPS Brebes bisa lebih “hadir” di desa
dalam rangka memberikan pembinaan data di desa sehingga pembangunan di desa
bisa lebih terencana dengan berdasarkan data yang baik.
Di akhir
pertemuan, BPS memperkenalkan kegiatan Desa Cantik sebagai bagian dari upaya BPS
dalam rangka ikut hadir dalam pembinaan statistik sektoral. Bagi desa yang
berkeinginan untuk memperbaiki proses bisnis dan kualitas pendataan di desanya
bisa berkolaborasi dengan BPS yang akan memberikan pendampingan statistik.
Semoga semua upaya menciptakan Data Desa yang lebih baik akan segera terwujud. Jalan
masih panjang, tetapi satu langkah pertama adalah keniscayaan untuk
mewujudkannya (AJY/Sie Stat Sosial).
