Pekalongan – Selasa, 29 Oktober 2019 Pertemuan TPID
di Hotel HORISON dibuka oleh Kepala Bank Indonesia (BI) perwakilan Tegal yang
baru, Muhamad Taufik Amrozy, dihadiri oleh Bupati Kabupaten Pekalongan, Sekda
Kabupaten Tegal, dan beberapa pejabat teras
di lingkungan Pemda dari 5 kabupaten dan 2 kota se-eks Karesidenan Pekalongan.
Turut hadir dari BPS Kabupaten/kota se-Eks Karesidenan Pekalongan, Bulog
wilayah eks Karesidenan Pekalongan beserta Satgas Pangan serta beberapa
instansi terkait lainya.
Dalam
sambutan pembukaan sekaligus perkenalan sebagai Kepala Perwakilan BI wilayah Tegal
yang baru, Muhamad Taufik berpesan untuk mewaspadai pergerakan harga untuk
beberapa komoditas menjelang Hari Raya Natal Tahun 2019 dan Tahun Baru 2020
yaitu harga beras, telur ayam ras, bawang merah, cabe merah dan administer price, yaitu harga yang besaranya ditentukan pemerintah,
contohnya harga BBM dan LPG bersubsidi, listrik, iuran BPJS dan sebagainya.
Dalam
sambutanya, Bupati Pekalongan, Asip Kholbihi menyampaikan kelangkaan gas yang terjadi di
bulan September 2019 perlu mendapat perhatian Pertamina wilayah Eks Karesidenan
Pekalongan untuk meninjau kembali distribusi dan pasokan LPG bersubsidi serta disfungsi sasaran gas bersubsidi agar tidak terjadi
lagi kelangkaan gas bersubsidi di masyarakat.
Sekda
Kabupaten Tegal, Widodo Joko Mulyono menyampaikan kerisauannya atas administer
price yang akan ikut mempengaruhi
inflasi di penghujung tahun 2019 dan awal Tahun 2020 yaitu tarif dasar listrik (TDL)
dan besarnya iuran BPJS mandiri yang akan segera diberlakukan BPJS di awal
tahun.
Sementara
itu, BMKG wilayah Tegal yang turut hadir sebagai narasumber, berpesan untuk
mewaspadai perubahan musim dari musim kemarau ke musim hujan yang diperkirakan
akan dimulai pada akhir November 2019. Musim hujan di wilayah eks Karesidenan
Pekalongan dengan intensitas hujan tinggi akan terjadi pada bulan Desember
sampai dengan Maret 2020. Untuk daerah yang rawan bencana terutama banjir dan tanah longsor diminta untuk mewaspadai jalur distribusi barang dari sentra produksi
ke konsumen supaya tidak sampai menimbulkan kelangkaan barang di pasaran
akibat tersendatnya pasokan
barang.
Pada
kesempatan pertemuan itu, Kepala BPS Kabupaten Brebes yang di daulat untuk
menyampaikan permasalahan, mewakili 6 (enam) BPS kabupaten/kota yang hadir
menyampaikan bahwa angka inflasi di luar
kota SBH tetap dibuat meskipun tidak ada anggaran mengingat pentingnya
kebutuhan dari pemerintah daerah setempat. Disela sela penyampaian
permasalahan, Kepala BPS Kabupaten Brebes, Martin Suanta juga menyelipkan pesan
dan permintaan dukungan dari peserta pertemuan yang hadir untuk mendukung
pelaksanaan Sensus Penduduk 2020 secara online
yang akan dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2020. Pesan tersebut langsung
ditanggapi Kepala Bank Indonesia perwakilan Tegal yang telah diundang sebelumnya pada sosialisasi SP2020 di
Kabupaten Tegal. Kepala BI selaku
pimpinan rapat mengajak semua yang hadir untuk mengajak jajaran dibawahnya
untuk berpartisipasi dalam Sensus online
secara mandiri. (Gagah/Sie. Distribusi)