“Penyintas”
adalah orang yang dapat bertahan terhadap kondisi yang membahayakan
kelangsungan hidup (KBBI).
Dag dig dug…. Perasaan takut dan
khawatir tiba-tiba menghantui ketika membuka surat hasil rapid test Covid-19
atas nama saya dari sebuah laboratorium kesehatan di Kota Tegal, dan….. ternyata
benar !!! Saya dinyatakan reaktif dari hasil rapid test Covid-19 saat
itu, tepat di pertengahan bulan November 2020.
Esoknya
saya melakukan pemeriksaan lanjutan berupa swab
test di Puskesmas Brebes untuk menidaklajuti hasil rapid test kemarin.
“Hasil
dari swab test ini bisa diperoleh kapan Dok?”, Pertanyaan ku kepada dokter yang
berdinas pada saat itu.
Dokter
menginformasikan bahwa saya diminta menunggu kabar dari puskesmas yang akan
memberi tahu jika hasil swab test
adalah positif. Akhirnya berita itu
sampai juga, saya dinyatakan positif Covid-19 dan harus melakukan
isolasi mandiri dirumah karena termasuk pasien OTG (orang tanpa gejala) selama
11 hari.
Saya
sangat syok saat dinyatakan positif Covid-19. Jujur saya merasa takut dan
cemas, apalagi berita-berita yang beredar
selama ini banyak membahas betapa bahayanya wabah Covid-19.
Saya
menjalankan isolasi mandiri di rumah selama 14 hari. Saya isi dengan kegiatan makan
makanan yang bergizi, olah raga dan aktivitas meningkatkan keimanan.
Saya
sangat terbantu dengan banyaknya dukungan yang menguatkan dan memberi doa
kesembuhan, karena saat melakukan isolasi mandiri, satu hal yang paling saya
rasakan adalah kesepian.
“Setiap hari mereka mendoakan saya dan selalu bertanya tentang kondisi saya”. Terima kasih atas dukungan keluarga dan sahabat semua. Hingga
akhirnya saya dinyatakan telah sehat dan dapat beraktivitas normal kembali. (Bambang/TU3329)