EKSPOSE DATA STRATEGIS DAN
PEMAHAMAN STATISTIK
BPS KABUPATEN BREBES
(Memaknai Angka Statistik adalah sebuah Keniscayaan)
Oleh: Nur Laila, S.ST
Statistisi Muda BPS Kab. Brebes
Beberapa Indikator penting yang sering digunakan untuk mengevaluasi
keberhasilan pembangunan adalah Angka Pertumbuhan Ekonomi, Angka IPM, Angka Kemiskinan,
Angka Inflasi dan Angka Pengangguran yang dihasilkan oleh BPS. Data-data
tersebut sudah seharusnya dipublish kepada stake
holder sebagai perencana dan pelaksana pembangunan daerah. BPS Kabupaten Brebes
bekerjasama dengan pemerintah daerah yaitu Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik
(Kominfotik) Kabupaten Brebes mengadakan Ekspose Data Strategis dan Pemahaman Statistik
pada Hari Senin, 18 Desember 2017 bertempat di Hotel Grand Dian Brebes.
Acara dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Brebes,
Emastoni Ezam, SH, MH, dengan dihadiri oleh empat puluh tiga peserta dari
Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) di Kabupaten Brebes. Dalam kesempatan tersebut
Sekretaris Daerah Kabupaten Brebes menyampaikan bahwa BPS sebagai penyedia data
statistik dasar dan Pemerintah Daerah sebagai penyedia data statistik sektoral
harus bersinergi dalam mewujudkan data yang berkualitas serta berguna dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan. Karena
data tersebut secara tidak langsung bermanfaat untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi dan IPM di Kabupaten Brebes yang dikenal sebagai daerah yang selalu
menduduki rangking IPM paling buncit di Provinsi Jawa Tengah.
Kepala BPS Kabupaten Brebes, Muh.Saichudin, S.Si, M.Si,
sebagai narasumber menyampaikan paparan lima data strategis BPS yaitu Indeks
Pembangunan Manusia (IPM), Kemiskinan, Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi, dan
Ketenagakerjaan. Sedangkan Kepala Bidang Informatika dan Statistik Dinas Kominfotik Kabupaten Brebes, Gunarso,
SH, bertindak sebagai moderator.
Dalam pendahuluannya Kepala BPS menyampaikan teori Statistik dan
Parameter sebagai gambaran umum tentang metode yang digunakan BPS dalam beberapa
pendataan yang dilakukan oleh BPS. Beliau juga menyampaikan sering terjadinya mutan
statistik, yaitu kondisi data statistik sudah benar tetapi salah dalam memaknainya,
sehingga memaknai angka statistik dengan benar adalah keniscayaan guna perencanaan
pembangunan yang tepat sasaran.
Dalam sesi tanya jawab beberapa pertanyaan yang mengemuka
antara lain terkait angka kemiskinan di Kabupaten Brebes yang masih cukup tinggi
sedangkan pertumbuhan ekonomi cenderung naik. Dan data BPS tentang pembagian
program rastra di Kabupaten Brebes masih dinikmati oleh warga kelas menengah keatas.
Menjawab pertanyaan tersebut Kepala BPS menyatakan bahwa pertumbuhan
ekonomi di Kabupaten Brebes, mungkin tidak dinikmati oleh warga secara langsung
sehingga belum mampu meningkatkan perekonomian warga Kabupaten Brebes. Sebagai contoh
pembangunan jalan tol di Kabupaten Brebes tahun 2016 meningkatkan PDRB
Kabupaten Brebes dari sektor konstruksi, tetapi keberadaan jalan tol tersebut ternyata
tidak signifikan meningkatkan perekonomian warga, salah satunya pengerjaan proyek
pembangunan jalan tol yang tidak melibatkan warga sehingga tidak mempengaruhi penyerapan
tenaga kerja di Kabupaten Brebes.
Kemudian mengenai data BPS yang menyebutkan masih adanya
program bantuan rastra yang belum tepat sasaran, Kepala BPS menyatakan berdasarkan
data hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Agustus 2016 yang dilakukan
oleh BPS diketahui bahwa 7,40 persen warga pada desil sepuluh masih menikmati
program rastra. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian penerima program rastra adalah
warga kelas menengah atas yang seharusnya tidak berhak menerima program bantuan
tersebut.
Kepala BPS juga menyampaikan inovasi BPS dalam meningkatkan pelayanan
data statistik. BPS RI telah merilis aplikasi berbasis smartphone android yang menyediakan
berbagai fitur untuk mengakses ragam produk BPS dengan mudah. Aplikasi bernama AllStats ini mempunyai konten lebih dari
seratus ribu publikasi, enam puluh ribu Berita Resmi Statistik, enam puluh ribu
tabel statistik terangkum menjadi satu di dalamnya. Satu lagi inovasi dari BPS
Provinsi Jawa Tengah yaitu aplikasi One
Touch Statistics (OTS) Jawa Tengah yang juga merupakan aplikasi mobile yang
berisi data-data strategis dan terkini Jawa Tengah hingga level Kabupaten/Kota.
Dengan dua aplikasi berbasis smartphone android tersebut diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan stake holder dalam kemudahan
mengakses data di era keterbukaan informasi saat ini.
Di akhir acara semua peserta berharap ada forum lanjutan sebagai
bentuk sinergi dan koordinasi dalam pengelolaan data statistik sehingga perencanaan
dan evaluasi pembangunan dapat berjalan lancar dan tepat sasaran.
