Sensus Penduduk 2020 (SP2020) sudah
semakin dekat. Semakin memasuki akhir tahun 2019 kegiatan persiapan SP2020
semakin bergelora dan dinamis. Saat ini (akhir bulan November 2019) BPS
disibukkan dengan kegiatan Matching Data SLS. Sebagaimana diketahui bahwa kegiatan SP2020 diawali
dengan kegiatan pemetaan wilayah statistik pada bulan April-Mei 2019, BPS telah
memetakan wilayah kerja untuk SP2020 sekaligus mendapatkan data SLS (Statuan
Lingkungan Setempat, seperti RT/RW) terbaru keadaan semester I 2019.
Dengan mengusung Combine Method dalam SP2020 ini maka
sinkronisasi data SLS hasil pemetaan dengan fakta SLS hasil dari perekaman data
Adminduk Disdukcapil menjadi sebuah keharusan. Matching Data SLS ini bertujuan
untuk kepentingan pembuatan Daftar Penduduk (DP) yaitu suatu daftar SLS yang
didalamnya terdapat data penduduk.
Dari hasil pengecekan lapangan,
ternyata masih ditemui banyak ketidakcocokan (unmatch) SLS antara hasil pemetaan dengan SLS yang ada di daftar
adminduk. Untuk Kabupaten Brebes masih terdapat sekitar 5.514 KK yang masih unmatched, artinya terdapat 5.514 KK
yang identitas SLS-nya (menurut SLS Disduk) berbeda dengan SLS hasil Pemetaan
BPS. Penyebab perbedaan ini bisa berbagai hal seperti adanya data SLS lama
sebelum pembaharuan, terjadinya kesalahan SLS pada waktu pemetaan dan lainnya.
Sebagai contoh yang terjadi di Desa
Karangdempel Kecamatan Losari, terdapat 702 KK unmatched. Setelah dilakukan penelusuran ternyata penyebabnya
adalah adanya pembaharuan nama SLS, sementara di identitas penduduk nama SLS
masih menggunakan SLS yang lama. Berbeda dengan keadaan di Jemasih, penyebab
terbanyak adalah terdapatnya kesalahan penentuan identitas SLS pada saat
pemetaan.
Jika Matching data SLS ini berjalan
dengan baik dan aparat desa bisa mengkonfirmasi penyebab perbedaan SLS, maka
kelak pada saat SP2020 Wawancara daftar penduduk menjadi baik sesuai dengan SLS
domisili keadaan terbaru sehingga akan memudahkan petugas pewawancara dalam
melakukan peneluruan keberadaan keluarga/penduduk. Efek kelanjutannya adalah
cakupan sensus penduduk menjadi lebih tinggi karena resiko terlewat cacah
menjadi sangat kecil. (AJY, Sie Stat Sosial)
