13 Desember 2019 | Kegiatan Statistik
Senin (9/12), BPS
Provinsi Jawa Tengah, menggelar acara Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda)
Persiapan SP2020 Provinsi Jawa Tengah. Acara yang bertempat di Hotel Best Western
Premier Solo Baru itu, dihadiri oleh Wakil Gubernur H. Taj Yasin Maimoen
sekaligus berkenan membuka acara Rakorda didampingi Sentot Bangun Widoyono, MA,
Kepala BPS Provinsi Jawa Tengah.
Rakorda dengan
tema “Kolaborasi Menuju Satu Data Kependudukan” kali ini dihadiri oleh kurang
lebih 600 peserta yang terdiri dari perwakilan BPS Provinsi dan Kabupaten/Kota
se-Jawa Tengah (Pejabat struktural, Ketua DWP, Ketua Mako dan Admin Medsos),
perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) provinsi dan Kabupaten/Kota
se-Jawa Tengah yang berasal dari Dinas Sosial, Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian
Kependudukan dan Keluarga Berencana serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut H. Taj Yasin
Maimoen menekankan pentingnya dukungan dari seluruh OPD yang hadir untuk turut
serta mensukseskan SP2020. Tanpa kolaborasi BPS dan OPD se-Jawa Tengah
cita-cita mewujudkan satu Data Kependudukan tidak akan terwujud. Dukungan
tersebut dituangkan dalam penandatanganan komitmen dukungan dan pernyataan
dukungan bersama yang menutup sesi siang pada Rakorda kali ini.
Pembukaan Rakorda berlangsung meriah dengan tampilnya persembahan teater dengan judul
“Sensus di Negeri Spekta. Cerita negeri Spekta dikemas dengan sangat menarik.
Diawali dengan narasi bahwa negeri Spekta adalah negeri yang sangat makmur,
tetapi akhir-akhir ini kemakmuran itu ‘sedikit’ terganggu. “Wahai para
punggawaku, ada hal apakah sehingga kalian terlihat bermuram durja?” Raja
Spekta menyatakan keingintahuannya.
Punggawa Negeri
Spekta langsung melaporkan apa yang sedang terjadi di Negeri Spekta. Punggawa
Negeri barat melaporkan bahwa sedang ada masalah kekeringan, disusul negeri
timur dengan masalah kekurangan pangannya, Negeri Utara begitu banyak yang
tidak mengenyam pendidikan karena fasilitas sekolah yang kurang. Di akhir
cerita munculah Pangeran dan temannya (Bung Itung) yang menawarkan solusi yaitu
bahwa Negeri Spekta harus melakukan Sensus Penduduk untuk mendata di penjuru
negeri sehingga masalah menjadi jelas.
Dari cerita
Sensus di Negeri Spekta dapat diambil
pelajaran bahwa seringkali permasalahan suatu daerah menjadi pelik jika hanya
dilihat masalahnya, tetapi sebenarnya masalah akan menjadi lebih “mudah” dicari solusinya setelah
dilakukan sensus (Pendataan). Dengan dilakukan Sensus maka penyebab
permasalahan bisa diurai dan dipilah lebih rinci hingga memudahkan untuk
melakukan intervensi kebijakan penyelesaian masalah tersebut.
“Data itu mahal,
tetapi membangun tanpa data akan jauh lebih mahal”. Maka semangat koordinasi
SP2020 BPS dan OPD terkait ini menemukan alasannya, yaitu berkolaborasi untuk
bersama-sama mewujudkan satu data kependudukan Indonesia yang lebih baik hingga
perencanaan pembangunan ke depan menjadi lebih efektif dan efiesien. (Laila-AJY/Sie
IPDS-Sosial).
Berita Terkait
Komisi Producer pada Rakorda BPS Kabupaten/Kota Se Jateng
Satu Data Jawa Tengah Untuk Satu Data Indonesia
Matching Data SLS, Ikhtiar Memperbaiki Data SLS Kependudukan
Ka.BPS Brebes : Menuju Data Pangan Lebih Akurat Melalui Kerangka Sampel Area
Sekda Kabupaten Brebes, Ir.Djoko Gunawan, MT : Sensus Penduduk 2020 Harapan Satu Data Indonesia
Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik Kabupaten Brebes(Statistics of Brebes Regency)Jl. MT Haryono No. 74
Brebes - Jawa Tengah
Indonesia
52212
Telp : (0283) 671168 Fax : (0283) 671168 Email : bps3329@bps.go.id
Tentang Kami