Senin 5
Januari 2021, Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statitistik BPS Provinsi Jawa
Tengah mengadakan pembinaan penghitungan PDRB secara virtual untuk yang ke-4 kalinya. Acara ini dihadiri oleh 94 peserta
yang merupakan subkoordinator dan staf Neraca Wilayah dan Analisis Statistik seluruh
BPS kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Walaupun
kondisi sedang dilanda pandemi Covid-19, namun tak menghalangi semangat kerja teman-teman
BPS agar tetap menghasilkan output yang positif, khususnya data PDRB lapangan
usaha yang tentunya ditunggu oleh banyak kalangan, baik pemerintah, pelaku
usaha, maupun pengguna data. Pembinaan PDRB kali ini dipandu oleh Bapak A’idzin,
SE, M.A, M.Eng selaku subkoordinator Neraca Produksi serta Hendrawan Toni
Taruno, SST, M.A dan Metriana Jovanika, SST selaku staf Neraca Wilayah dan
Analisis BPS Provinsi Jawa Tengah.
Demi
kelancaran selama berlangsungnya acara, maka kegiatan ini diawali dengan
pembacaan doa, dilanjutkan dengan pembukaan oleh Bapak A’idzin mewakili Bapak
Didik Nursetyohadi, M.Agb selaku Koordinator Neraca Wilayah dan Analisis BPS
Provinsi Jawa Tengah yang sedang berhalangan hadir. Selanjutnya penyampaian
materi PDRB menurut lapangan usaha, baik atas dasar harga berlaku maupun atas
dasar harga konstan. Pembinaan PDRB melalui zoom meeting yang
berlangsung mulai pukul 08.30 sampai 12.00, pertama membahas penghitungan PDRB
lapangan usaha industri pengolahan (Kategori C) termasuk 16 sub kategori di
dalamnya yang disampaikan oleh Sdr. Hendrawan Toni Taruno, SST, M.A.
Penyampaian
materi yang kedua mengenai penghitungan PDRB lapangan usaha perdagangan
(Kategori G), baik perdagangan besar maupun eceran, serta reparasi dan
perawatan mobil dan sepeda motor yang disampaikan oleh Bapak Aidzin, SE, M.A,
M.Eng. Selanjutnya materi yang ketiga membahas penghitungan PDRB lapangan usaha
transportasi dan pergudangan (Kategori H), termasuk 6 sub kategori di dalamnya yang
disampaikan oleh Sdr. Metriana Jovanika, SST.
Pembinaan PDRB lapangan usaha kali ini disampaikan
secara komunikasi dua arah, yaitu bahwa peserta tidak hanya mendengarkan materi
secara pasif, tetapi juga dituntut untuk bertanya dan memberi masukan yang
positif, sehingga acara berlangsung lebih hidup. Sebagai acara pamungkas adalah
sesi bertanya yang disampaikan oleh peserta dan dijawab oleh tim pemberi materi
PDRB BPS Provinsi Jawa Tengah. (Koriatun/Nerwilis3329).
