Salah
satu tugas rutin Koordinator statistik kecamatan (KSK) Bulakamba, Rusno
Karyanto, adalah survei harga produsen (SHP). Rabu (13/01) Rusno melakukan
kunjungan ke salah satu perusahaan penggergajian kayu kelapa yang beralamat di Desa
Wangandalem Kecamatan Brebes. Usaha ini merupakan sampel pengganti SHP di
Kecamatan Bulakamba yang sudah tidak berproduksi lagi.
Kunjungan diawali
dengan koordinasi dengan aparat desa,
kemudian perangkat desa menunjukan lokasi usaha dan menyambungkan komunikasi
antara responden dan pengumpul data. Harapannya
kegiatan survei rutin ini mendapat respon yang positif sehingga akan mendapatkan informasi yang tepat
dan akurat sesuai dengan kondisi di lapangan. Begitu pula untuk periode
berikutnya tidak mengalami hambatan yang
berarti, mengingat kegiatan ini akan berulang setiap bulan.
Dari
survei ini dihasilkan data yang dapat digunakan untuk menyusun Indeks Harga Produsen
(IHP). IHP adalah angka indeks
yang menggambarkan tingkat perubahan harga di tingkat produsen. Pengguna data
dapat memanfaatkan perkembangan harga produsen sebagai indikator dini harga
grosir maupun harga eceran. Selain itu dapat juga digunakan untuk membantu penyusunan
neraca ekonomi (PDB/PDRB), distribusi barang, margin perdagangan, dan
sebagainya.
Berdasarkan
penuturan responden, usaha ini mulai berproduksi secara komersial sejak oktober 2013, dengan jumlah tenaga kerja
tetap saat ini sebanyak 3 orang dan tenaga cadangan sebanyak 3 orang. Bahan baku
dari usaha penggergajian ini adalah kayu kelapa gelondongan/bulat yang sengaja
didatangkan dari Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Produk utama usaha ini
adalah blandar ukuran 10 X 10 cm, gapit ukuran 5 X 10 cm dan usuk ukuran 5 X 7 cm.
Dari tiga produk utama tersebut persentase nilai produksi terhadap total nilai
produksi , jenis bahan bangunan Blandar menempati urutan pertama 54,8 persen, disusul bahan bangunan usuk 34.2 persen sedangkan
gapit menempati urutan terakhir hanya
11,0 persen. Sedangkan limbah usaha ini berupa kulit pohon kelapa dan serbuknya bisa dimanfaatkan sebagai bahan
bakar industri batu bata.
Dengan semangat baru di tahun ini, Rusno berharap
kegiatan ini akan mendapat kelancaran hingga satu tahun mendatang. Untuk itu
komunikasi dan silaturahim dengan responden selalu dipelihara agar terjalin
kerjasama yang baik. Teriring doa semoga usaha ini semakin maju dan
berkembang sesuai dengan namanya berkah
jaya…Aamiin. (Rusno/KSK3329)
