29 September 2021 | Kegiatan Statistik Lainnya
Alhamdulillah
atas karunia-Nya, saya masih diperkenankan menjelajah dan merantau di negeri
seberang, dan kembali ke Pulau Jawa. Tepatnya saya merantau sebelumnya di
Provinsi Aceh, Bumi Serambi Mekah. Kondisi geografis Aceh dibandingkan geografis Pulau Jawa jauh
berbeda. Sepanjang Saya tinggal di Kabupaten Gayo Lues (2011-2015) dan
Kabupaten Aceh Barat (2016-2021) banyak tempat berkesan yang saya rasakan.
Mulai dari alam pegunungan Puncak Genting, Kecamatan Pining yang eksotis dan
dingin di Dataran Gayo, sampai Air terjun Rerebe yang sungguh memesona dan
belum pernah saya temukan di bumi manapun yang saya kunjungi. Pesona Budaya
tari Saman Gayo dan Atraksi Dabus yang luar biasa mengisi hari-hari saya ketika
berada di sana. Selain itu ramainya para penghafal Alquran di pesantren-pesantren
tradisional, menjadi motivasi untuk turut serta mengikuti jejak langkah mereka.
Julukan negeri di atas awan juga dikenal sebagai negeri 1000 hafidz kini
melekat pada diri Kabupaten Gayo Lues. Keramahan penduduk dan keunikan bahasa
Gayo selalu melekat dalam ingatan.
Ketika berada di Kota Meulaboh, di sepanjang Pantai Barat Selatan Provinsi Aceh, saya disuguhi pemandangan pantai yang sangat indah seperti Puncak Geurutee. Kota Meulaboh dikenal sebagai Bumi Teuku Umar dan di kota ini pula beliau dimakamkan. Makam Teuku Umar menjadi salah satu destinasi wisata budaya. Yang menarik di Meulaboh adalah cara meminum kopi, yang gelas kopinya dibalik ditelungkupkan ke bawah tatakan gelas, dan diminum dengan sedotan yang dimasukkan dari bawah gelas yang tertelungkup tadi. Hal ini hanya ada di Meulaboh, Kopi Khop namanya. Kopinya pun masih kopi yang belum digiling, tetapi masih berupa biji kopi pilihan, atau dikenal dengan kopi kampung. Meulaboh juga menjadi Kota Survei Biaya Hidup dari tiga Kota di Aceh, selain Banda Aceh dan Lhokseumawe. Ketika bertugas di Kota Meulaboh saya banyak terlibat dalam survei-survei besar seperti Survei Biaya Hidup. Dari kegiatan ini semakin menambah wawasan kebangsaan dan pengetahuan akan filosofi inflasi, dan perjuangan untuk mendapatkan data inflasi bulanan yang tidak mudah. Karena ada Survei harga konsumen, yang periode waktu pelaksanaannya berbeda-beda, ada yang mingguan, dwimingguan, dan bulanan. Mulai dari responden pedagang di pasar untuk barang-barang yang volatile (mingguan) yang pergerakan harganya mudah berubah dalam hitungan hari, dan ada barang-barang yang perubahan harganya tidak terlalu cepat berubah.
Menginjakkan kaki di Kabupaten Brebes (Juni 2021-sekarang), dan harus beradaptasi dengan kebiasaan baru di masa pandemi covid-19, membuat saya harus bertahan dan kuat. Pulau Jawa akan selalu menjadi “tanah yang dijanjikan” bagi kami para perantau yang rindu akan tanah kelahiran. Bukan hanya harus cepat beradaptasi dengan lingkungan kerja di kantor BPS Kabupaten Brebes, tetapi juga harus cepat beradaptasi dengan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjauhi kerumunan). Mengapa demikian? Karena Kabupaten Brebes termasuk dalam kabupaten yang menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di Bulan Juli - Agustus 2021. Pada bulan itu, pengumuman warga meninggal hampir sering terdengar setiap minggunya. Hal ini membuat saya khawatir dan takut pergi kemana-mana. Sehingga protokol kesehatan menjadi hal yang wajib dilakukan. Selain mematuhi protokol kesehatan salah satu ikhtiar saya agar terhindar dari Covid-19 adalah dengan ikut serta dalam program vaksinasi. Sebagai warga baru di Kantor BPS Kabupaten Brebes, saya termasuk yang tertinggal belum mendapatkan vaksin karena program vaksinasi di kantor sudah berlangsung sejak bulan Februari-Maret 2021. Sehingga membuat saya harus berusaha mencari program vaksinasi di luar. Pengalaman divaksin pertama dan kedua menjadi unik, karena saya mengikuti program vaksinasi di desa tetangga. Karena lagi-lagi saya tertinggal dari program vaksinasi yang telah dilaksanakan di desa tempat tinggal saya sebelumnya. Namun saya bersyukur sudah turut mendapatkan vaksin dan terdaftar sebagai penerima vaksin sehingga mudah dicek dengan aplikasi Peduli Lindungi.
Pengalaman
pertama kali berkantor di BPS Kabupaten Brebes meninggalkan kesan yang cukup
menarik bagi saya. Di hari pertama berkantor ada acara “Senin bungah” yang sebelumnya
tidak ada di kantor lama saya. Pengalaman mengikuti kegiatan “sharing knowledge”
yang merupakan rangkaian acara “Senin Bungah” juga sangat menarik, seperti flash back zaman
sekolah dulu. Saat itu dijelaskan juga berbagai macam kegiatan yang ada di
kantor BPS Kabupaten Brebes. Saya menyebutnya kegiatan “ekstrakurikuler” karena
di BPS Kabupaten Brebes ini ternyata banyak program inovasi di luar tupoksi
pekerjaan sehari-hari yang ditujukan untuk menunjang peningkatan produktivitas
kinerja individu. Semoga dari pengalaman merantau di negeri seberang dan
bebrapa inovasi di kantor baru memberikan semangat baru bagi saya untuk lebih
maju. (Adi_IPDS3329)
Berita Terkait
TETAP SEMANGAT, SABAR DAN MAMPU BERADAPTASI DENGAN APLIKASI CAPI BARU : LFSP2020
Dari Dokumen Menuju E-form
MoU antara Universitas Muhadi Setiabudi dengan BPS Provinsi Jawa Tengah
Pelantikan PNS dengan Jabatan Fungsional Tertentu di lingkungan BPS Provinsi Jawa Tengah
Rekonsiliasi Angka PDRB Kabupaten/Kota dengan Provinsi Jawa Tengah di Hotel Pesonna Semarang
Dua Catatan penting dari Ratekda BPS Provinsi Jawa Tengah : Komisi Bidang Statistik Distribusi
Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik Kabupaten Brebes(Statistics of Brebes Regency)Jl. MT Haryono No. 74
Brebes - Jawa Tengah
Indonesia
52212
Telp : (0283) 671168 Fax : (0283) 671168 Email : bps3329@bps.go.id
Tentang Kami