Harapan Baru Data Perberasan Melalui Survei Kerangka Sampel Area (KSA) - Berita - Badan Pusat Statistik Kabupaten Brebes

Bagi Pengguna Data untuk mendapatkan data BPS Kabupaten Brebes serta layanan konsultasi statistik lainnya secara langsung silakan kunjungi PST kami di Jl. MT. Haryono No. 74 Brebes - Jawa Tengah pada setiap hari kerja jam 08.00 s.d 15.30 WIB 

Untuk pelayanan secara online seperti akses data (tabel dan publikasi) dapat melalui website brebeskab.bps.go.id; untuk permintaan data dapat menghubungi email bps3329@bps.go.id atau nomor WA 0821-3033-3329. Untuk konsultasi statistik dapat mengakses silastik.bps.go.id

Sebagai upaya meningkatkan kualitas data dan pelayanan kami kepada Anda mohon mengisi Survei Kebutuhan Data (SKD) melalui link : https://s.bps.go.id/SKD2024_3329

Harapan Baru Data Perberasan Melalui Survei Kerangka Sampel Area (KSA)

Harapan Baru Data Perberasan Melalui Survei Kerangka Sampel Area (KSA)

1 Februari 2018 | Kegiatan Statistik


Kebijakan impor beras sebagaimana  tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 1 Tahun 2018 mendapat tanggapan  pro dan kontra  banyak pihak termasuk wakil rakyat.   Keputusan  ini didasari  angka inflasi nasional yang mencapai 3,61 persen selama 2017, dimana beras adalah  satu dari lima komoditas penyumbang terbesar inflasi. Kepada Komisi VI DPR-RI, Menteri Perdagangan Enggartiarsto Lukita menjelaskan (18 Januari 2018), bahwa pemerintah telah berupaya meredam gejolak harga beras dengan melakukan operasi pasar sejak November 2017 namun upaya tersebut belum juga membuahkan hasil. Sedangkan cadangan beras Bulog makin menipis karena terus dipakai untuk operasi pasar.

Penolakan oleh Anggota Komisi VI DPR RI terkait impor beras terkait polemik data pangan yang dinilai tidak realistis dengan keadaan di lapangan. Menurut Komisi VI DPR-RI  seharusnya pemerintah mempunyai data tunggal terkait pangan karena data tersebut merupakan dasar pijakan pengambilan keputusan terkait ketahanan pangan. Pada kesempatan lain pihak Ombudsman RI menghimbau Kementerian Pertanian untuk membenahi data luas panen dan produksi padi karena selama ini ada kecenderungan Kementerian Pertanian selalu merilis data produksi padi dan stok beras yang over estimate.

Data yang akurat dan tepat waktu terkait produksi tanaman pangan sangat dinanti pemerintah maupun pihak terkait guna pengambilan kebijakan yang tepat sasaran.  Hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi Kementan dan BPS untuk membenahi data pertanian. Data produksi pangan selama ini dihasilkan dari pendataan Badan Pusat Statistik (BPS) bekerjasama dengan Kementerian Pertanian (Kementan). Kementan menyediakan data luas panen yang didasarkan metode pandangan mata (eye estimate). Sedangkan BPS menyediakan data produktivitas tanaman pangan melalui survey ubinan.  Dari metode tersebut masih ada kelemahan data luas panen yang yang diduga  memiliki tingkat keakuratan yang masih rendah dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Sedangkan survey ubinan masih terdapat kelemahan karena dimungkinkan adanya non sampling error dalam pendataan di lapangan. Hal ini menjadi sebab tidak dirilisnya data produksi pangan  oleh BPS sejak 2016.  BPS sedang  membenahi metodologi pengumpulan data tanaman pangan untuk  memenuhi harapan pemerintah dalam menghasilkan data pangan yang akurat.

Dengan mendapat dukungan perbaikan metodologi pengumpulan data pertanian dari Forum Masyarakat Statistik (FMS) dan Kantor Staf Presiden (KSP) melalui  surat tanggal 16 Juni 2017 BPS menerima usulan untuk membangun Kerangka Sampel untuk dapat menghasilkan data produksi padi yang akurat dan sangat dibutuhkan dalam upaya menjaga ketahanan pangan.  Untuk memenuhi usulan tersebut BPS bekerjasama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyusun kerangka sampel dan sistem pelaporan data pertanian berbasis teknologi dalam kegiatan yang bertajuk “Pengumpulan Data Statistik Pertanian Tanaman Pangan Terintegrasi dengan Metode Kerangka Sampel Area (KSA)”. Survey ini bertujuan untuk mengestimasi luasan atau produksi pertanian dengan ekstrapolasi dari sampel ke populasi dalam periode yang relatif pendek.  

Dalam kegiatan “KSA” dilakukan pengamatan fase tumbuh padi pada titik-titik pengamatan dalam sampel segmen berupa bujur sangkar. Luas kerangka sampel area (segmen) ditetapkan sebesar 300 m x 300 m agar dapat mengakomodir banyaknya segmen dan sebarannya untuk memperoleh estimasi hingga level kecamatan. Satu segmen terdiri dari sembilan subsegmen yang berukuran 100 m x 100 m dan memiliki titik tengah sebagai tempat titik pengamatan fase tumbuh padi. Dalam melakukan pengamatan petugas lapangan menggunakan handphone  dengan sistem operasi android yang didukung fitur kamera dan GPS dengan aplikasi KSA yang harus diinstal di dalamnya. Melalui aplikasi KSA ini petugas melakukan perekaman dan pengiriman data hasil pengamatan masing-masing segmen di lapangan. Pelaksanaan Survey KSA dimulai pada tahun 2017 untuk provinsi-provinsi di Pulau Jawa kecuali Provinsi DKI Jakarta dan seluruh provinsi di Indonesia pada tahun 2018. Setelah dinyatakan berhasil pada tahun 2017. yang semula dilakukan hanya empat bulan pada tahun 2017 maka Survey KSA tahun 2018 akan dilaksanakan setiap akhir bulan selama dua belas bulan penuh.

Pendataan perdana Survey KSA di tahun 2018 sudah dimulai sejak tanggal 25 Januari 2018. Banyak pengalaman selama pendataan suka maupun duka. Tak jarang dari petugas yang harus menghadapi rintangan medan yang sulit, ada yang harus menembus hutan dan semak belukar dengan berjalan kaki beberapa kilo meter untuk mencapai wilayah segmen. Adapula yang harus menyeberangi sungai besar dan menaiki tebing-tebing di pegunungan dan tepi jurang untuk mencapai titik pengamatan. Beberapa kondisi mungkin bisa mengancam keselamatan kerja para petugas di lapangan, namun sebagai wujud tanggung jawab  semua tantangan harus dilalui demi menghasilkan data yang berkualitas.  Semoga KSA menjadi harapan baru bagi pemerintah guna mengetahui  data  produksi.

  Jumlah sampel KSA Kabupaten Brebes sebanyak  97 segmen terseber di 17 kecamatan di  87 Desa/kelurahan, banyaknya  sampel di masing-masing wilayah proporsional terhadap luas lahan sawah.  Di setiap sampel segmen yang memiliki luas  9 hektar untuk dilakukan pengamatan fase tanam setiap bulan mulai bulan Januari hingga Desember 2018.  Petugas akan melakukan pengamatan di setiap titik subsegmen dimana dalam 1 (satu) segmen terdapat 9 (sembilan)  titik subsegmen yang luasnya masing-masing 1 hektar. Di masing-masing subsegmen akan dilihat jenis tanaman padi atau bukan padi, lahan sawah atau bukan sawah. Untuk lahan sawah yang di tanami padi akan dilakukan penilaian fase tanaman padi (vegetAtif awal, vegetatif akhir, generatif, panen, persiapan lahan, serta ada puso apa tidak). Setiap fase di lakukan pemotretan dan dilaporkan langsung melalui server dan langsung diolah sehingga  hasil amatan tersebut dapat dapat digunakan untuk perhitungan berapa luas tanam dan  luas panen.  Melalui metode KSA ini data Produksi padi maupun beras akan didapat secara rutin dan tepat waktu sehingga  sangat bermanfaat untuk pengambilan kebijakan terkait perberasan.  

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik Kabupaten Brebes(Statistics of Brebes Regency)Jl. MT Haryono No. 74

Brebes - Jawa Tengah

Indonesia

52212

Telp : (0283) 671168 Fax : (0283) 671168 Email : bps3329@bps.go.id

logo_footer

Tentang Kami

Manual

S&K

Daftar Tautan

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik