BPS Kabupaten
Brebes melakukan sosialisasi SP2020 secara rutin tiap hari Rabu di Radio
Singosari FM 108.3 dan Top FM Bumiayu 93.1. Pada Rabu 18 Desember 2019, Rabu
SP2020 menghadirkan narasumber Moh. Nurdin (Kasie Neraca dan Wilayah Analisis
Statistik) dan Nisa Mulida (Wakil Ketua Markas Koordinasi SP2020). Rabu SP2020
yang biasanya dilakukan di jam 13.00-14.00, pada Rabu 18 Desember ini dilakukan
di jam 16.15-17.15 dengan pembawa acara Mba Rara. Rabu SP2020 menyajikan
penyampaian dari narasumber dan diskusi interaktif dengan masyarakat Kabupaten
Brebes.
Moh. Nurdin
menyampaikan bahwa Sensus Penduduk dilakukan setiap 10 tahun sekali.
Penyelenggaraan Sensus Penduduk merupakan amanat undang-undang dan
direkomendasikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Dalam perjalanannya,
sensus penduduk di Indonesia sudah dilaksanakan sebanyak 6 kali sejak Indonesia
merdeka, yaitu pada tahun 1961, 1971, 1980, 1990, 2000 dan 2010. Hanya saja,
SP2020 ini berbeda dengan sensus sebelumnya. Sensus Penduduk sebelumnya
menggunakan metode tradisional dalam pengumpulan datanya. Pengumpulan data secara tradisional dilakukan
secara langsung dengan mendatangi penduduk dari rumah ke rumah untuk
diwawancarai. Sementara SP2020 ini menggunakan metode kombinasi melalui
pemanfaatan data registrasi kependudukan yang bersumber dari Direktorat
Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil). Data registrasi penduduk dari ditjen dukcapil
tersebut digunakan sebagai basis data SP2020 yang akan diperbaharui secara
mandiri (Sensus Online ), oleh
masyarakat di tanggal 15 Februari-31
Maret 2020. Melalui sensus online ini, masyarakat dapat memperbaharui data
kependudukannya di situs sensus.bps.go.id
dimanapun dia berada. Untuk dapat mengakses situs sensus.bps.go.id, masyarakat memerlukan Nomer Induk Kependudukan
(NIK). Di Bulan Juli 2020, petugas BPS
akan mendatangi rumah penduduk yang tidak sempat melakukan sensus online dan juga penduduk yang sudah
mengisi sensus online, namun masih
memerlukan konfirmasi.
Nisa Mulida menambahkan bahwasanya SP2020 dengan metode kombinasi,
penduduk yang sibuk atau tidak berkenan didatangi petugas sensus, penduduk
dapat memperbaharui data kependudukannya di sensus online secara mandiri.
Menurut salah satu survei, penduduk Indonesia termasuk yang paling sering
mengakses media sosial dan menempati menempati urutan ke 3. Makanya beliau
berharap partisipasi dari penduduk dalam sensus online ini bisa mencapai 30 persen. Harapan dari SP2020 ini adalah terwujudnya
satu data kependudukan. Nisa Mulida juga menjelaskan arti dari logo SP2020.
Bentuk orang bergandengan dan mengangkat tangan mewakili kegiatan sensus
penduduk dimana penduduk merupakan elemen utamanya serta diperlukan
keterlibatan seluruh warga Indonesia dalam mensukseskan Sensus Penduduk 2020.
Bentuk pita tali yang tersambung menggambarkan bahwa kegiatan sensus penduduk
merupakan kegiatan yang berkelanjutan. Pita tali ini juga menggambarkan grafik
data dan tanda centang (check list),
menunjukkan kegiatan Sensus Penduduk 2020 dilakukan secara professional dan
memastikan semua warga terdaftar Sensus Penduduk 2020.
Diskusi mulai
ketika salah satu Penduduk Brebes bertanya via telepon. Penelepon pertama dari
Ripto asal Brebes. Ripto menanyakan apakah situs sensus.bps.go.id sudah bisa diakses? Nisa Mulida menjawab ketika
kita sudah bisa mengakses situs sensus.bps.go.id,
hanya saja belum bisa login. Login baru dimulai pada tanggal 15 Februari sampai
dengan 31 Maret 2019.
Penelepon kedua
dari Atmojo asal Pebatan. Atmojo menanyakan mungkinkah Sensus Penduduk ini
dipihak ketigakan dan adakah perekrutan petugas dalam sensus door to door. Nisa Mulida menjawab bahwa untuk sensus
wawancara di Juli, BPS membutuhkan tenaga dari luar BPS (pihak ke 3) yang
biasanya dinamakan mitra statistik melalui perekrutan secara online.
Penelepon ketiga
dari Priyodo asal Pebatan. Priyodo menanyakan bagaimana jika masyarakat berada
di luar kota dan lupa melakukan sensus online serta bagaimana jika data yang
sudah diinput di sensus online salah.
Moh. Nurdin menjawab bahwa masyarakat
dimanapun berada dapat melakukan sensus online
di tanggal 15 Februari sampai dengan 31 Maret 2020. Sementara jika masyarakat
lupa melakuan sensus online, petugas BPS akan mendatangi ke rumah penduduk di
Bulan Juli 2020. Moh. Nurdin mengharapkan selama jadwal sensus online, masyarakat memastikan bahwa data
yang sudah diisi di sensus online
sudah benar. Jadi, selama masih dalam jadwal sensus online, masyarakat dapat mengedit jawaban yang telah diberikan di
sensus online. Tetapi di Bulan Juli
2020, petugas BPS juga akan mendatangi penduduk yang isian data di sensus onlinenya memerlukan konfirmasi.
Penelepon
keempat dari Rudi dari Slatri. Rudi menanyakan bagaimana jika punya istri dua,
dimana istri pertama dinikahi secara resmi dan istri kedua dinikahi secara
siri. Moh. Nurdin menjawab bahwa seorang suami yang punya istri dua, suami
tersebut tercatat disalah satu KK. Jadi ketika sensus, suami tersebut terdata
di salah satu KK yang namanya ada.
Penelepon kelima
dari Rena asal Brebes. Rena menanyakan apakah jika warga sudah melakukan sensus
online akan didata door to door. Nisa Mulida menjawab bahwa jika warga sudah
melakukan sensus online dan datanya
sudah clean, maka tidak didata secara
door to door.
Pada closing statement, Nisa Mulida
menginformasikan bahwa BPS Kabupaten Brebes mempunyai contact center (kontak pengaduan) terkait SP2020, yaitu ke
087833292020 dan 08112762020. Nisa Mulida juga mengajak warga Brebes terutama
pendengar Radio Singosari FM Brebes dan Top FM Bumiayu untuk mensukseskan
Sensus Penduduk 2020 dengan ikut berpartisipasi dengan memperbaharui data di
sensus online di tanggal 15 Februari
– 31 Maret 2020. Warga Brebes pasti bisa, aja
klalen. (AR/3329)
